A. Tujuan
Laporan :
1. Menentukan mutu serealia dengan grade dan sortasi.
2. Menentukan mutu
serealia dengan uji organoleptik.
B. Praktek
Ke- : II (Dua)
C. Tanggal,
Waktu : Kamis, 14 November
2013 Pukul 08.00-12.00
D. Kelompok : VI (Enam)
E. Tinjauan
Literatur :
Serealia
Dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian
merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk di panen biji sebagai sumber
karbohidrat. Di Malaysia di sebut sebagai bijirin. Kebanyakan seralia merupakan
angota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang
paling di kenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga di kenal sebagai
serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan
gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga
sering disebut serealia semu (pseudocereals);
mencakup buckwheat, bayam biji dan
kinoa. Beberapa serealia juga di kenal sebagai pakan burung bekicau, seperti
jewawut dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman sepeti
sagu, ketela pohon atau kentang tidak di golongkan sebagai serealia karena
bukan di panen bijinya. Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh
dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia
dan ternak. Di sebagian negara berkembang, serealia seringkali merupakan
satu-satunya sumber karbohidrat.istilah “serealia” di ambil dari nama dewi
pertanian bangsa romawi = ceres.
·
Beras
Beras adalah butir padi (gabah) yang telah
dipisah dari sekam.sekam secara anatomi disebut ‘palea’(bagian yang ditutupi), dan ‘lemma’(bagian yang menutupi). Beras sendiri secara biologi adalah
bagian biji padi yang terdiri dari:
-
Aleuron,
lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit.
-
Endosperma,
tempat sebagian besar pati dan protein beras berada.
-
Embrio,
yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali
dengan bantuan teknik kultur jaringan).
Kandungan beras
Bagian terbesar beras di dominasi oleh pati (sekitar
80-85%). Selain itu beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada
bagian aleuron), air dan mineral. Pati
beras tersusun dari 2 polimer
karbohidrat:
-
Amilosa,
pati dengan struktur tidak bercabang
-
Amilopektin,
pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati
ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak,
keras).
http://id.wikipedia.org/wiki/beras
·
Beras merah
Beras ini
menjadi berwarna merah gelap karena memiliki aleuron yang mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Dari
berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras berwarna merah atau beras
merah ternyata diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah telah
dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib pada waktu itu dipercaya
memiliki kandungan medis yang bisa memulihkan kembali rasa tenang dan damai.
Apabila dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah
lebih rendah, tetapi hasil analisa menunjukkan nilai energi yang dihasilkan
beras merah justru di atas beras putih, dimana beras putih menghasilkan 349
kalori, sementara beras merah menghasilkan 353 kalori. Unsur gizi lain yang terkandung pada beras merah
adalah fosfor dan selenium. Selenium adalah elemen kelumit (trace
element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation
peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan
peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida bisa berfungsi sebagai radikal bebas yang
mampu meluruhkan asam lemak tidak jenuh dalam tubuh yang sudah terkenal sebagai
penyebab penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
Ini membuat beras diyakini mampu membantu
manusia mengobati kanker.
http://www.poztmo.com/2012/03/beras.html
·
Jagung
Jagung (Zea
Mays L.) merupakan salah satu tanaman terpenting di dunia. Biji jagung kaya
akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan
karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Jagung manis
diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami fitoglikogen
dan sukrosa. Kandungan gizi per 100 gr bahan adalah sebagai berikut:
Kalori 335kal
Protein 9,2gr
Lemak 3,9gr
Karbohidrat 73,7gr
Kalsium 10mg
Fosfor 256mg
Vitamin A 510sl
Vitamin B1 0,38mg
Air 12gr
·
Densitas kamba
Parameter densitas kamba dapat digunakan untuk
melihat kesempurnaan proses pengeringan atau keseragaman bentuk dan ukuran
bahan. Serealia yang diproses dengan cara pengeringan lambat akan mempunyai
densitas kamba yang lebih tinggi dibandingkan dengan serealia yang diproses
dengan cara pengeringan cepat. Densitas kamba juga untuk menghitung kadar air
dalam serealia.
F. Bahan :
Beras putih 50gr
Beras ketan hitam 50gr
Jagung Mutiara 50gr
G. Alat :
Timbangan
Beaker Glass
Micrometer Sekrup
Kalkulator
Penggaris
Teflon
Kompor Gas
Sendok
Kertas
H. Prosedur
Kerja :
·
Lakukan pengukuran terhadap 5 butir untuk setiap
jenis bahan (panjang, lebar, tebal dan bentuk).
·
Lakukan grading terhadap 50 gr untuk setiap
jenis bahan meliputi warna, aroma, densitas kamba, dan rasio pengembangan.
ü Menir
Yang dikatagorikan menir adalah butir beras yang berukuran kurang dari ¼
panjang rata-rata beras utuh.
ü Beras patah
Yang dikategorikan beras patah adalah butir beras yang berukuran kurang
dari ¾ nya.
ü Beras kuning
Yang dikategorikan beras kuning adalah butir beras dimana lebih dari
separuhnya berwarna kekuning-kuningan atau kecoklatan.
ü Batu pasir
ü Gabah
·
Densitas kamba
-
Masukkan beras ke gelas ukur sampai 50 ml.
-
Padatkan beras tersebut.
-
Keluarkan beras tersebut dalam gelas ukur, dan
timbang beras tersebut dengan menggunakan timbangan digital.
·
Rasio pengembangan
-
Ukur panjang, lebar atau tebal untuk setiap jenis
bahan setelah di masak 20 menit.
-
Angkat, lalu tiriskan kemudian diukur kembali
panjang, lebar dan tebal bahan yang telah dimasak tersebut.
-
Rumus rasio pengembangan :
Tabel 1
|
No.
|
Jenis Serealia
|
Panjang
|
Lebar
|
Tebal
|
Bentuk
|
|||
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
|
1.
|
Ketan Hitam
|
0,6
|
0,7
|
0,1
|
0,2
|
0,1
|
0,2
|
Lonjong
|
|
2.
|
Beras Putih
|
0,64
|
0,94
|
0,2
|
0,34
|
0,1
|
0,18
|
Lonjong
|
|
3.
|
Jagung Mutiara
|
0,92
|
1,02
|
0,68
|
0,7
|
0,4
|
0,38
|
Segi empat
agak lonjong
|
Tabel 2
|
No.
|
Jenis Serealia
|
Warna
|
Bau
|
D.K
|
R.P
|
|
1.
|
Ketan Hitam
|
Hitam
|
Tidak Bau
|
1gr/ml
|
P = 116,66% / L = 200%
|
|
2.
|
Beras Putih
|
Putih
|
Tidak Bau
|
0,9 gr/ml
|
P = 14,6% / L = 17%
|
|
3.
|
Jagung Mutiara
|
Orange
|
Tidak Bau
|
0,8gr/ml
|
P = 110,86% / L = 102,94%
|
Tabel 3
|
No.
|
Jenis Serealia
|
% Utuh
|
% Pecah
|
% Warna
|
% Kotoran
|
|
1.
|
Ketan Hitam
|
52%
|
44%
|
Tidak
Terhitung
|
Tidak Tehitung
|
|
2.
|
Beras Putih
|
80%
|
Menir : 40%
|
20%
|
Tidak
Terhitung
|
|
Patah : 40%
|
|||||
|
3.
|
Jagung Mutiara
|
80%
|
Tidak
Terhitung
|
Tidak
Terhitung
|
Tidak
Terhitung
|
I. Dokumentasi
Beras Putih Beras Merah Ketan Hitam
J. Pembahasan
Dari hasil yang kami peroleh dari kelompok lain yang meneliti
serealia diperoleh hasil, pada ketan hitam memiliki persentase utuh sekitar
52%, beras patah 44%, dan memiliki densitas kamba (DK) 1gr/ml, rasio
pengembangan pada panjang ketan hitam 116,66%, lebar 200% serta bentuk dari
ketan hitam itu sendiri lonjong. Sedangkan pada beras putih memiliki persentase
beras utuh 80%, menir yaitu beras yang berukuran kurang dari 1/4
panjang rata-rata beras utuh yaitu dengan persentase 40%, beras patah yang
berukuran kurang dari 3/4 nya sebesar 40% dan persentase
warna 20%. Yang terakhir yaitu jagung mutiara yang berwarna orange dengan
bentuk segiempat agak lonjong yang memiliki densitas kamba (DK) 0,8 gr/ml,
rasio pengembangan pada jagung mutiara yaitu 110,86% sedangkan lebarnya
102,94%. Persentase utuh dari jagung adalah 80%. Dari persentase beras pecah,
beras kuning/warna hingga % kotoran tidak terhitung.
Kekerasan suatu bahan serealia berpengaruh terhadap rasio
pengembangan dan daya serap bahan terhadap air. Proses pemasakkan bahan juga
memepengaruhi rasio pengembangan bahan. Bahan yang banyak menyerap air selain
mengakibatkan pertambahan berat bahan juga mempengaruhi panjang, lebar dan
tebal bahan. Bahan yang banyak menyerap air menyebabkan panjang, lebar dan
tebal menjadi bertambah.
K. Kesimpulan
Hasil
praktek serealia maka dapat disimpulkan :
1.
Sifat
hasil pertanian serealia (beras putih, ketan hitam, jagung mutiara) dapat
ditinjau dari warna, bentuk, ukuran, berat, densitas kamba serta rasio
pengembangan dan daya serap air oleh bahan.
2.
Semakin
besar serealia tersebut maka densitas kamba yang didapat semakin kecil yang
disebabkan oleh banyak terdapat ruang kosong didalam bahan saat diukur, begitu
juga sebaliknya.
3.
Proses
pemasakan pada serealia juga mempengaruhi rasio pengembangan.
L.
Saran
Keterbatasan
alat pengukur dengan tingkat ketelitian yang akurat dalam mengukur serealia
yaitu micrometer sekrup menyebabkan kelompok-kelompok yang meneliti bahan
serealia mengalami hambatan karena keterbatasan alat dengan mengganti alat
alternatif lain dengan menggunakan penggaris yang dimana tingkat ketelitiannya
masih bias dikatakan kurang. Jadi harapn kedepannya, untuk praktek selanjutnya
ketersediaan alat-alat utama dalam menghitung panjang, lebar, dan tebal
serealia ini bias terpenuhi, sehingga hasil praktikum bias lebih akurat serta tidak
menggunakan penggaris lagi dalam menhitung ukuran panjang, lebar, dan tebal.
M. Daftar
Pustaka
Penanggung
Jawab,
RIZKY AFFANDI
NIM: 20132110557
NIM: 20132110557
y045g7emllf867 vibrators,Wand Massagers,G-Spot Vibrators,male sexy toys,dildos,realistic sex dolls,horse dildo,vibrators,adult sex toys e584u2qlxhy379
BalasHapus